Presentasi
merupakan salah satu bagian dari aktivitas berkomunikasi yang bertujuan
menginformasikan sesuatu kepada orang lain. Presentasi yang dianggap efektif
tidak hanya mampu menarik perhatian audien, namun juga dapat menggerakan audien
untuk melakukan sesuatu hal. Agar presentasi menjadi efektif, perlu menggunakan
teknik presentasi.
1. Penyusunan Slide
Halaman
pada perangkat lunak penyaji presentasi umumnya disebut slide. Slide digunakan
sebagai alat yang memudahkan audien memahami apa yang disampaikan oleh
presenter (orang yang melakukan presentasi). Karena peranannya, dalam menyusun
slide harus memperhatikan fokus dan kesesuaian dengan yang disampaikan oleh
presenter, sehingga mampu menarik perhatian audien. Slide yang efektif tidak
hanya dapat menarik perhatian audien, tetapi dapat pula menentukan apakah
audien akan tergerak melakukan sesuatu yang diinginkan oleh presenter.
Perhatikan
gambar berikut.
Apakah
Anda pernah melakukan presentasi di hadapan teman-teman? Apakah audien tertarik atau memperhatikan
dengan seksama apa yang disampaikan?
Anda dapat menebak apakah presentasi yang dilakukan cukup efektif
sehingga menarik minat audien, atau sebaliknya. Jika audien sibuk saling
berbicara dengan audien lain, atau mereka asik dengan gadget atau laptop, atau
bahkan audien sampai tertidur, maka apakah presentasi itu perlu dilanjutkan?.
Hal tersebut kemungkinan menunjukan ketidaktertarikan audien pada suatu
presentasi. Sebaliknya, apabila audien
mendengarkan dengan saksama dan penuh antusias, artinya presentasi itu telah
berhasil disajikan dengan baik.
Tiga hal utama yang menyebabkan audien tidak tertarik
dengan presentasi, yaitu :
·
Penyampaian
yang buruk;
·
Inti yang ingin
disampaikan tidak jelas; dan
·
Slide yang
rumit atau mengalihkan fokus.
Alasan utama pemirsa tidak memerhatikan presenter
disebabkan tiga hal, yaitu
·
Pesan yang
ingin disampaikan tidak jelas;
·
Penyampaiannya
buruk; dan
·
Slide yang
membosankan dan rumit.
Ada baiknya kita meninjau unsur yang dapat
memengaruhi audien? yaitu ethical, emotional, dan logical. Ketiga unsur ini
saling terkait satu dengan lainnya.
Ethical terkait dengan sosok presenter dan pemirsa, antara lain karakter,
kredibilitas, latar belakang, dan reputasi. Jika seseorang berbicara dengan
seorang doktor, tentunya berbeda jika berbicara dengan seorang yang tidak
mengenyam pendidikan. Begitupula sikap berbeda apabila berinteraksi dengan
anak-anak dibandingkan dengan orang tua.
Logical terkait dengan fakta dan data. Apabila apa yang disampaikan
memiliki fakta yang diperkuat dengan data, maka tidak ada alasan bagi orang
lain menyanggah apa yang disampaikan.
Emotional terkait dengan memberikan sentuhan emosi kepada pemirsa sehingga
tertarik dengan apa yang disampaikan. Kata-kata yang keluar dari mulut, akan
berbicara di pikiran, namun emosi yang ada pada slide akan berbicara di hati
audien.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam presentasi.
a
Pesan
Fokus pada satu ide. Tidaklah menjadi berkesan apabila menonton film yang yang
menggabungkan semua genre (komedi, horor, dan aksi).
b
Mengapa
itu penting? Presentasi yang dianggap
tidak penting oleh pemirsa, tidak akan diperhatikan.
c
Bagaimana
hal tersebut memecahkan masalah? Meskipun pesan yang disampaikan jelas dan
fokus, serta dinilai penting oleh audien, namun hal itu tidak dapat memecahkan
suatu masalah, maka hal itu tidak akan menggerakan audien melakukan apapun.
2. Presentasi = Bercerita
Dokumen
word merupakan kumpulan teks yang memiliki keterbatasan untuk menggambarkan
emosi. Berbeda dengan sinema berupa media dengar-pandang yang sarat akan emosi.
Presentasi berada di antara keduanya karena dapat dilengkapi dengan slide yang
memuat teks serta media dengar-pandang. Inilah yang membuat presentasi dan
bercerita memiliki kesamaan, dan cara mengungkapkan ide yang paling efektif
adalah melalui cerita.
0 comments:
Post a Comment